Rabu, 25 Juli 2012

Penggalangan Dana Online dengan Marimembantu.org Untuk Sekolah Madrasah Tsanawiyah Di Bojongmangu-Bekasi

 

 

Beberapa waktu lalu Saya (wakhidnusa) pernah mengikuti kegiatan Bakti Sosial (Baksos) yang diadakan oleh SENAT BSI Cikarang ke sebuah sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) bernama MTs Tarbiyatussibyan yang berlokasi di Kp.Cibadak Kec.Bojongmangu, Bekasi – Jawa Barat. Kegiatan tersebut meninggalkan banyak kenangan dan pelajaran berharga untuk diri Saya pribadi, pasalnya dari sana saya melihat sendiri tentang keadaan fasilitas pendidikan yang tidak terurus dan menyaksikan sendiri hebatnya semangat dari anak-anak pinggiran.

 

Sekolah. Sekolah merupakan tempat menuntut ilmu dan disanalah para generasi baru yang disebut agen of change belajar untuk mejadi generasi penerus bangsa ini. Ruang kelas dan bangku-bangku kelas dipenuhi Para generasi baru dengan cita-citanya untuk berusaha merubah hidupnya dan berharap bisa melakukan suatu perubahan untuk bangsa ini.

Tapi ironi kembali menampar wajah kita hari ini..!! Sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman dalam belajar-mengajar kini banyak yang tidak terawat lagi karna sudah terlalu tua dan lambatnya bantuan dari pemerintah setempat. Dan ini menjadi masalah pada ribuan sekolah lain dalam pendidikan di Indonesia ini.

 

Keadaan Sekolah Yang Memprihatinkan

Satu dari mungkin ribuan sekolah lain di Indonesia yang mengalami hal serupa, adalah  MTs Tarbiyatussibyan yang beberapa waktu lalu Saya kunjungi, dari sekilas penglihatan di seberang jalan saja bangunan sekolah ini sudah tampak tidak kokoh lagi dan banyak sisi bangunan yang mulai merapuh. Sekolah ini memiliki 5 ruangan (1 Ruang guru, 1 Ruang Perpustakaan dan 3 Ruang Kelas). Hanya ada 3 ruang kelas sedangkan disekolah tersebut terdapat siswa/i hingga kelas 6 alhasil siswa/i disana harus berbagi ruang kelas dengan siswa/I kelas lainnya.

2012-07-16 10.49.152012-07-16 10.49.202012-07-16 10.49.39SDC11552

 

Ketika Saya masuk ke ruang kelas, kondisinya lebih memprihatinkan lagi karna meja dan bangku didalam kelas sudah banyak yang rusak dan jumlahnya pun lebih sedikit dibanding siswa/i yang bersekolah disana. Kemudian tidak adanya Atap pada salah satu ruangan kelas yang sebenarnya ini membahayakan untuk anak-anak yang setiap hari berada dibawahnya. Ditambah lagi adanya jendela tapi tidak memiliki kaca/penutup lainnya sehingga ketika ada angin, debu dari luar masuk kedalam kelas dan mengotori kelas dan meja-meja yang digunakan untuk belajar. Begitupun dengan Kondisi perpustakaan yang sangat tidak terurus.

2012-07-16 10.31.402012-07-16 10.31.452012-07-16 10.32.302012-07-16 10.42.222012-07-16 10.42.372012-07-16 10.43.162012-07-16 10.43.292012-07-16 10.43.482012-07-16 11.01.592012-07-16 11.02.152012-07-16 11.02.41SDC11447SDC11437SDC11440

 

Belajar Dari Semangat Anak Pelosok

Rasa malu timbul ketika saya melihat anak-anak sekolah dasar yang bersekolah di MTs Tarbiyatussibyan Kp.Cibadak Kec.Bojongmangu, Bekasi – Jawa Barat.

Apa yang membuat saya malu..??

Jujur saja saya merasa malu dengan mereka, mereka yang berasal dari desa dan berada di pelosok dan jauh dari kehidupan masyarakat yang mewah tapi mereka punya semangat sekolah dan belajar yang tinggi.

Semangat untuk belajar mereka terpancar dimulai saat menginjakan kaki di area sekolah dan itu terlihat dari raut wajah mereka yang riang gembira walaupun melihat bangunan sekolah yang sudah menua itu. Ketika belajar pun mereka tetap antusiast mengikuti dan mendengarkan pelajaran yang disampaikan gurunya.

Semangat untuk berbagi juga terlihat disana, mereka tetap belajar walaupun harus berbagi tempat duduk dengan temen sekelas dan duduk berdesakan karena jumlah bangku dikelasnya lebih sedikit dari jumlah siswa disana. Saat istirahat pun mereka akrab dan bermain bersama layaknya anak-anak seusianya.

Semangat menggapai cita-cita pasti dimiliki oleh setiap anak-akan begitupun dengan mereka, walaupun mereka bukan anak-anak dari keluarga mampu tapi mereka memiliki cita-cita yang tinggi dan berharap semua itu tercapai ketika dewasa nanti. Ketika ditanya apa cita-cita mereka, ternyata Cita-cita mereka sama seperti anak-anak pada umumnya, yaitu ingin menjadi dokter, ingin menjadi guru dan pastinya selalu ingin membahagiakan ke-2 orang tuanya kelak. Semoga cita-cita kalian tercapai semuanya. Amin.

 

Artikel ini merupakan Artikel gabungan dari Artikel Saya sebelumnya

 

 

 

Artikel ini Saya tulis untuk memenuhi persyaratan lomba yang diadakan oleh marimembantu.org, sebuah lomba yg bertujuan mengajak Anda ikut serta dan memberitahukan tentang mudahnya berbagi secara online. Lengkapnya bisa Anda baca disini. Ini hanyalah sepenggal kisah dari ratusan atau mungkin ribuan kisah mirisnya dunia pendidikan Indonesia yang tidak terjangkau pemerintah. Mudah-mudahan tulisan saya yg menggambarkan sekolah ini membuka mata dan "hati" kita terhadap dunia pendidikan di Indonesia, dan mudah-mudahan jika Saya menang, separuh dari yang Saya dapatkan akan Saya sumbangkan untuk sekolah ini.


Anda juga bisa menyalurkan bantuan untuk pendidikan indonesia melalui Mudah sedekah secara online dengan marimembantu.org


Semoga apa yang telah kita lakukan dan berikan bermanfaat untuk pendidikan Indonesia. Amin

anak-indonesiaIndonesia

8 komentar:

  1. mohon tinggalkan komentar yah setelah baca :-D

    BalasHapus
  2. ijin share yach.. :P

    http://warta-pelajar.blogspot.com/2012/07/potret-madrasah-tsanawiyah-di.html

    ^_^

    BalasHapus
  3. Ada niat ada jalan Gan...Merdeka !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin gan. Merdeka..!!!
      semoga bisa membantu walau sedikit

      Hapus
  4. saya ingin sekali membantu gan, Bismillah!! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lakukan apa aja yg kita bisa sekarang ini gan.heheh
      soalnya bantuan kita juga masih banyak dibutuhkan sama sekolah2 lainnya yg mungkin lebih menyedihkan lagi kondisinya

      Hapus
  5. saya teringat SD saya dulu. :'(

    BalasHapus